Selasa, 02 Mei 2017

Kandungan Juz 29

*KANDUNGAN AYAT DALAM JUZ 29*

Juz 29 terdiri dari Surah Al-Mulk 1-30,  Surah Al-Qolam 1-55, Surah Al-Haqqoh 1-52, Surah Al-Maarij 1-44, Surah Nuh 1-28, Surah Al-Muzzamil 1-20, Surah Al-Muddatsir 1-56, Surah Al-Qiyamah 1-40, Surah Al-Insan 1-30  dan Surah Al-Mursalat 1-50.

Dalam Surah Al-Mulk dijelaskan tentang kerajaan Allah meliputi dunia dan akhirat. Azab neraka bagi orang kafir. Janji Allah kepada orang beriman. Orang kafir tidak dapat menghindari dari azab Allah. Allah maha kuasa atas segala sesuatu. Azab Allah pasti menimpa orang kafir.

Dalam Surah Al-Qolam dijelaskan tentang Nabi Muhammad berakhlak mulia. Larangan mengikuti orang yang mendustakan kebenaran. *Allah memberikan cobaan kepada manusia*. Allah tidak menyamakan orang kafir dengan orang mukmin. Ancaman Allah kepada orang yang mendustakan Al-Quran. *Perintah bersabar ketika menerima cobaan*.

Dalam Surah Al-Haqqoh dijelaskan tentang orang yang mendustakan kebenaran pasti binasa. Beberapa peristiwa ketika hari kiamat. Keadaan orang beriman waktu dihisab. Keadaan orang kafir pada hari perhitungan. Al-Quran benar-benar Wahyu dari Allah. *Peringatan Allah kepada Muhammad seandainya dia membuat-buat Al-Quran*

Dalam Surah Al-Maarij dijelaskan tentang pengingkaran akan adanya hari kiamat. *Mengatasi sifat buruk pada manusia*. Balasan terhadap orang kafir.

Dalam Surah Nuh dijelaskan tentang pengurusan dan dakwah Nabi Nuh kepada kaumnya. Berbagai upaya Nabi Nuh dalam menyeru umatnya. Beberapa bukti kemahakuasaan Allah. Pembangkangan umat Nabi Nuh. Hukuman Allah terhadap umat Nabi Nuh.

Dalam Surah Al-Jinn dijelaskan tentang *Jin beriman setelah mendengar Al-Quran*. *Pengakuan jin tentang penjagaan langit*. Masjid tempat ibadah. Hanya Allah yang mengetahui hal-hal yang ghaib.

Dalam Surah Al-Muzzamil dijelaskan tentang petunjuk Allah kepada Nabi Muhammad untuk mempersiapkan diri dalam berdakwah. Beberapa petunjuk untuk Nabi Muhammad. Beberapa petunjuk untuk kaum muslimin.

Dalam Surah Al-Muddatsir dijelaskan tentang perintah kepada Nabi untuk berdakwah. Balasan bagi orang yang menentang ayat-ayat Allah. Balasan bagi orang yang menerima dan menolak dakwah. *Empat golongan penghuni neraka Saqor*.

Dalam Surah Al-Qiyamah dijelaskan tentang kedahsyatan hari kiamat. *Pengaturan surah dan ayat menurut kehendak Allah*. *Keadaan manusia saat sakaratulmaut*

Dalam Surah Al-Insan dijelaskan tentang *kehidupan manusia menuju kesempurnaan*. Balasan Allah kepada orang yang berbuat baik. Kenikmatan yang diperoleh orang mukmin dalam surga. Perintah Allah kepada Nabi Muhammad.

Dalam Surah Al-Mursalat dijelaskan tentang keadaan manusia di hari kiamat. Kejadian manusia, bumi dan gunung merupakan bukti kekuasaan Allah. Balasan di akhirat. *Kenikmatan bagi orang bertakwa*
*والله أعلم بالصواب*

*Allah memberikan cobaan kepada manusia*

إِنَّا بَلَوْنَاهُمْ كَمَا بَلَوْنَا أَصْحَابَ الْجَنَّةِ إِذْ أَقْسَمُوا لَيَصْرِمُنَّهَا مُصْبِحِينَ
(QS. 68 : 17)
Sungguh, Kami telah menguji mereka (orang musyrik Mekah) sebagaimana Kami telah menguji pemilik-pemilik kebun, ketika mereka bersumpah pasti akan memetik (hasil)nya pada pagi hari,
وَلَا يَسْتَثْنُونَ
(QS. 68 : 18)
tetapi mereka tidak menyisihkan (dengan mengucapkan, “Insya Allah”).
فَطَافَ عَلَيْهَا طَائِفٌ مِنْ رَبِّكَ وَهُمْ نَائِمُونَ
(QS. 68 : 19)
Lalu kebun itu ditimpa bencana (yang datang) dari Tuhanmu ketika mereka sedang tidur.
فَأَصْبَحَتْ كَالصَّرِيمِ
(QS. 68 : 20)
Maka jadilah kebun itu hitam seperti malam yang gelap gulita,
أَنِ اغْدُوا عَلَىٰ حَرْثِكُمْ إِنْ كُنْتُمْ صَارِمِينَ
(QS. 68 : 22)
”Pergilah pagi-pagi ke kebunmu jika kamu hendak memetik hasil.”
فَانْطَلَقُوا وَهُمْ يَتَخَافَتُونَ
(QS. 68 : 23)
Maka mereka pun berangkat sambil berbisik-bisik.

أَنْ لَا يَدْخُلَنَّهَا الْيَوْمَ عَلَيْكُمْ مِسْكِينٌ
(QS. 68 : 24)
”Pada hari ini jangan sampai ada orang miskin masuk ke dalam kebunmu.”

وَغَدَوْا عَلَىٰ حَرْدٍ قَادِرِينَ
(QS. 68 : 25)
Dan berangkatlah mereka pada pagi hari dengan niat menghalangi (orang-orang miskin) padahal mereka mampu (menolongnya).

فَلَمَّا رَأَوْهَا قَالُوا إِنَّا لَضَالُّونَ
(QS. 68 : 26)
Maka ketika mereka melihat kebun itu, mereka berkata, “Sungguh, kita ini benar-benar orang-orang yang sesat,
بَلْ نَحْنُ مَحْرُومُونَ
(QS. 68 : 27)
bahkan kita tidak memperoleh apa pun,”
قَالَ أَوْسَطُهُمْ أَلَمْ أَقُلْ لَكُمْ لَوْلَا تُسَبِّحُونَ
(QS. 68 : 28)
berkatalah seorang yang paling bijak di antara mereka, “Bukankah aku telah mengatakan kepadamu, mengapa kamu tidak bertasbih (kepada Tuhanmu).”
قَالُوا سُبْحَانَ رَبِّنَا إِنَّا كُنَّا ظَالِمِينَ
(QS. 68 : 29)
Mereka mengucapkan, “Mahasuci Tuhan kami, sungguh, kami adalah orang-orang yang zalim.”
فَأَقْبَلَ بَعْضُهُمْ عَلَىٰ بَعْضٍ يَتَلَاوَمُونَ
(QS. 68 : 30)
Lalu mereka saling berhadapan dan saling menyalahkan.
قَالُوا يَا وَيْلَنَا إِنَّا كُنَّا طَاغِينَ
(QS. 68 : 31)
Mereka berkata, “Celaka kita! Sesungguhnya kita orang-orang yang melampaui batas.
عَسَىٰ رَبُّنَا أَنْ يُبْدِلَنَا خَيْرًا مِنْهَا إِنَّا إِلَىٰ رَبِّنَا رَاغِبُونَ
(QS. 68 : 32)
Mudah-mudahan Tuhan memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada yang ini, sungguh, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita.”

كَذَٰلِكَ الْعَذَابُ ۖ وَلَعَذَابُ الْآخِرَةِ أَكْبَرُ ۚ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ
(QS. 68 : 33)
Seperti itulah azab (di dunia). Dan sungguh, azab akhirat lebih besar se-kiranya mereka mengetahui.

*Perintah bersabar ketika menerima cobaan*

فَاصْبِرْ لِحُكْمِ رَبِّكَ وَلَا تَكُنْ كَصَاحِبِ الْحُوتِ إِذْ نَادَىٰ وَهُوَ مَكْظُومٌ
(QS. 68 : 48)
Maka bersabarlah engkau (Muhammad) terhadap ketetapan Tuhanmu, dan janganlah engkau seperti (Yunus) orang yang berada dalam (perut) ikan ketika dia berdoa dengan hati sedih.

لَوْلَا أَنْ تَدَارَكَهُ نِعْمَةٌ مِنْ رَبِّهِ لَنُبِذَ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ مَذْمُومٌ
(QS. 68 : 49)
Sekiranya dia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, pastilah dia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.
فَاجْتَبَاهُ رَبُّهُ فَجَعَلَهُ مِنَ الصَّالِحِينَ
(QS. 68 : 50)
Lalu Tuhannya memilihnya dan menjadikannya termasuk orang yang saleh.
وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُونَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُولُونَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ
(QS. 68 : 51)
Dan sungguh, orang-orang kafir itu hampir-hampir menggelincirkanmu dengan pandangan mata mereka, ketika mereka mendengar Al-Qur'an dan mereka berkata, “Dia (Muhammad) itu benar-benar orang gila.”
وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ
(QS. 68 : 52)
Padahal (Al-Qur'an) itu tidak lain adalah peringatan bagi seluruh alam.

*Peringatan Allah kepada Muhammad seandainya dia membuat-buat Al-Quran*

وَلَوْ تَقَوَّلَ عَلَيْنَا بَعْضَ الْأَقَاوِيلِ
(QS. 69 : 44)
Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami,
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
(QS. 69 : 45)
pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya.
ثُمَّ لَقَطَعْنَا مِنْهُ الْوَتِينَ
(QS. 69 : 46)
Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya.
فَمَا مِنْكُمْ مِنْ أَحَدٍ عَنْهُ حَاجِزِينَ
(QS. 69 : 47)
Maka tidak seorang pun dari kamu yang dapat menghalangi (Kami untuk menghukumnya).

وَإِنَّهُ لَتَذْكِرَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
(QS. 69 : 48)
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.
وَإِنَّا لَنَعْلَمُ أَنَّ مِنْكُمْ مُكَذِّبِينَ
(QS. 69 : 49)
Dan sungguh, Kami mengetahui bahwa di antara kamu ada orang yang mendustakan.
وَإِنَّهُ لَحَسْرَةٌ عَلَى الْكَافِرِينَ
(QS. 69 : 50)
Dan sungguh, (Al-Qur'an) itu akan menimbulkan penyesalan bagi orang-orang kafir (di akhirat).
وَإِنَّهُ لَحَقُّ الْيَقِينِ
(QS. 69 : 51)
Dan Sungguh, (Al-Qur'an) itu kebenaran yang meyakinkan.
فَسَبِّحْ بِاسْمِ رَبِّكَ الْعَظِيمِ
(QS. 69 : 52)
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung.

*Mengatasi sifat buruk pada manusia*

إِنَّ الْإِنْسَانَ خُلِقَ هَلُوعًا
(QS. 70 : 19)
Sungguh, manusia diciptakan bersifat suka mengeluh.

إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا
(QS. 70 : 20)
Apabila dia ditimpa kesusahan dia berkeluh kesah,
وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعًا
(QS. 70 : 21)
dan apabila mendapat kebaikan (harta) dia jadi kikir,
إِلَّا الْمُصَلِّينَ
(QS. 70 : 22)
kecuali orang-orang yang melaksanakan salat,
الَّذِينَ هُمْ عَلَىٰ صَلَاتِهِمْ دَائِمُونَ
(QS. 70 : 23)
mereka yang tetap setia melaksanakan salatnya,
وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ مَعْلُومٌ
(QS. 70 : 24)
dan orang-orang yang dalam hartanya disiapkan bagian tertentu,
لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ
(QS. 70 : 25)
bagi orang (miskin) yang meminta dan yang tidak meminta
*Jin beriman setelah mendengar Al-Quran*

قُلْ أُوحِيَ إِلَيَّ أَنَّهُ اسْتَمَعَ نَفَرٌ مِنَ الْجِنِّ فَقَالُوا إِنَّا سَمِعْنَا قُرْآنًا عَجَبًا
(QS. 72 : 1)
Katakanlah (Muhammad), “Telah diwahyukan kepadaku bahwa sekumpulan jin telah mendengarkan (bacaan),” lalu mereka berkata, “Kami telah mendengarkan bacaan yang menakjubkan (Al-Qur'an),
يَهْدِي إِلَى الرُّشْدِ فَآمَنَّا بِهِ ۖ وَلَنْ نُشْرِكَ بِرَبِّنَا أَحَدًا
(QS. 72 : 2)
(yang) memberi petunjuk kepada jalan yang benar, lalu kami beriman kepadanya. Dan kami sekali-kali tidak akan mempersekutukan sesuatu pun dengan Tuhan kami,
وَأَنَّهُ تَعَالَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا اتَّخَذَ صَاحِبَةً وَلَا وَلَدًا
(QS. 72 : 3)
dan sesungguhnya Mahatinggi keagungan Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak beranak.”

وَأَنَّهُ كَانَ يَقُولُ سَفِيهُنَا عَلَى اللَّهِ شَطَطًا
(QS. 72 : 4)
Dan sesungguhnya orang yang bodoh di antara kami dahulu selalu mengucapkan (perkataan) yang melampaui batas terhadap Allah,
وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ تَقُولَ الْإِنْسُ وَالْجِنُّ عَلَى اللَّهِ كَذِبًا
(QS. 72 : 5)
dan sesungguhnya kami mengira, bahwa manusia dan jin itu tidak akan mengatakan perkataan yang dusta terhadap Allah,

وَأَنَّهُ كَانَ رِجَالٌ مِنَ الْإِنْسِ يَعُوذُونَ بِرِجَالٍ مِنَ الْجِنِّ فَزَادُوهُمْ رَهَقًا
(QS. 72 : 6)
dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa laki-laki dari jin, tetapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia) bertambah sesat.
وَأَنَّهُمْ ظَنُّوا كَمَا ظَنَنْتُمْ أَنْ لَنْ يَبْعَثَ اللَّهُ أَحَدًا
(QS. 72 : 7)
Dan sesungguhnya mereka (jin) mengira seperti kamu (orang musyrik Mekah) yang juga mengira bahwa Allah tidak akan membangkitkan kembali siapa pun (pada hari Kiamat).
*Pengakuan Jin tentang penjagaan langit*

وَأَنَّا لَمَسْنَا السَّمَاءَ فَوَجَدْنَاهَا مُلِئَتْ حَرَسًا شَدِيدًا وَشُهُبًا
(QS. 72 : 8)
Dan sesungguhnya kami (jin) telah mencoba mengetahui (rahasia) langit, maka kami mendapatinya penuh dengan penjagaan yang kuat dan panah-panah api,
وَأَنَّا كُنَّا نَقْعُدُ مِنْهَا مَقَاعِدَ لِلسَّمْعِ ۖ فَمَنْ يَسْتَمِعِ الْآنَ يَجِدْ لَهُ شِهَابًا رَصَدًا
(QS. 72 : 9)
dan sesungguhnya kami (jin) dahulu dapat menduduki beberapa tempat di langit itu untuk mencuri dengar (berita-beritanya). Tetapi sekarang siapa (mencoba) mencuri dengar (seperti itu) pasti akan menjumpai panah-panah api yang mengintai (untuk membakarnya).
وَأَنَّا لَا نَدْرِي أَشَرٌّ أُرِيدَ بِمَنْ فِي الْأَرْضِ أَمْ أَرَادَ بِهِمْ رَبُّهُمْ رَشَدًا
(QS. 72 : 10)
Dan sesungguhnya kami (jin) tidak mengetahui (adanya penjagaan itu) apakah keburukan yang dikehendaki orang yang di bumi ataukah Tuhan mereka menghendaki kebaikan baginya.
وَأَنَّا مِنَّا الصَّالِحُونَ وَمِنَّا دُونَ ذَٰلِكَ ۖ كُنَّا طَرَائِقَ قِدَدًا
(QS. 72 : 11)
Dan sesungguhnya di antara kami (jin) ada yang saleh dan ada (pula) kebalikannya. Kami menempuh jalan yang berbeda-beda.
وَأَنَّا ظَنَنَّا أَنْ لَنْ نُعْجِزَ اللَّهَ فِي الْأَرْضِ وَلَنْ نُعْجِزَهُ هَرَبًا
(QS. 72 : 12)
Dan sesungguhnya kami (jin) telah menduga, bahwa kami tidak akan mampu melepaskan diri (dari kekuasaan) Allah di bumi dan tidak (pula) dapat lari melepaskan diri (dari)-Nya.
وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَىٰ آمَنَّا بِهِ ۖ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا
(QS. 72 : 13)
Dan sesungguhnya ketika kami (jin) mendengar petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya. Maka barangsiapa beriman kepada Tuhan, maka tidak perlu ia takut rugi atau berdosa.

وَأَنَّا مِنَّا الْمُسْلِمُونَ وَمِنَّا الْقَاسِطُونَ ۖ فَمَنْ أَسْلَمَ فَأُولَٰئِكَ تَحَرَّوْا رَشَدًا
(QS. 72 : 14)
Dan di antara kami ada yang Islam dan ada yang menyimpang dari kebenaran. Siapa yang Islam, maka mereka itu telah memilih jalan yang lurus.
وَأَمَّا الْقَاسِطُونَ فَكَانُوا لِجَهَنَّمَ حَطَبًا
(QS. 72 : 15)
Dan adapun yang menyimpang dari kebenaran, maka mereka menjadi bahan bakar bagi neraka Jahanam.”
وَأَنْ لَوِ اسْتَقَامُوا عَلَى الطَّرِيقَةِ لَأَسْقَيْنَاهُمْ مَاءً غَدَقًا
(QS. 72 : 16)
Dan sekiranya mereka tetap berjalan lurus di atas jalan itu (agama Islam), niscaya Kami akan mencurahkan kepada mereka air yang cukup.
لِنَفْتِنَهُمْ فِيهِ ۚ وَمَنْ يُعْرِضْ عَنْ ذِكْرِ رَبِّهِ يَسْلُكْهُ عَذَابًا صَعَدًا
(QS. 72 : 17)
Dengan (cara) itu Kami hendak menguji mereka. Dan barangsiapa berpaling dari peringatan Tuhannya, niscaya akan dimasukkan-Nya ke dalam azab yang sangat berat.
*Empat golongan penghuni neraka Saqor*

كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ رَهِينَةٌ
(QS. 74 : 38)
Setiap orang bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukannya,
إِلَّا أَصْحَابَ الْيَمِينِ
(QS. 74 : 39)
kecuali golongan kanan,
عَنِ الْمُجْرِمِينَ
(QS. 74 : 40)
berada di dalam surga, mereka saling menanyakan,
عَنِ الْمُجْرِمِينَ
(QS. 74 : 41)
tentang (keadaan) orang-orang yang berdosa,
مَا سَلَكَكُمْ فِي سَقَرَ
(QS. 74 : 42)
”Apa yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar?”
قَالُوا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّينَ
(QS. 74 : 43)
Mereka menjawab, “Dahulu kami tidak termasuk orang-orang yang me-laksanakan salat,
وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِينَ
(QS. 74 : 44)
dan kami (juga) tidak memberi makan orang miskin,
وَكُنَّا نَخُوضُ مَعَ الْخَائِضِينَ
(QS. 74 : 45)
bahkan kami biasa berbincang (untuk tujuan yang batil), bersama orang-orang yang membicarakannya,
وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّينِ
(QS. 74 : 46)
dan kami mendustakan hari pembalasan,
حَتَّىٰ أَتَانَا الْيَقِينُ
(QS. 74 : 47)
sampai datang kepada kami kematian.”
وَإِذَا قِيلَ لَهُمُ ارْكَعُوا لَا يَرْكَعُونَ
(QS. 77 : 48)
Dan apabila dikatakan kepada mereka, “Rukuklah,” mereka tidak mau rukuk.
وَيْلٌ يَوْمَئِذٍ لِلْمُكَذِّبِينَ
(QS. 77 : 49)
Celakalah pada hari itu, bagi mereka yang mendustakan (kebenaran)!
فَبِأَيِّ حَدِيثٍ بَعْدَهُ يُؤْمِنُونَ
(QS. 77 : 50)
Maka kepada ajaran manakah (selain Al-Qur'an) ini mereka akan beriman?

Tidak ada komentar: