*KANDUNGAN AYAT DALAM JUZ 21*
Juz 21 terdiri dari Surah Al Ankabut 45-69, Ar Rum 1-60, Luqman 1-34, As Sajdah 1-30 dan Al Ahzab 1-20.
Dalam Surah Al Ankabut dijelaskan tentang : *Shalat mencegah perbuatan jahat* (45). Cara berdebat dengan ahli kitab dan sikap mereka terhadap Al-Quran (46-49). Keraguan orang-orang musyrik tentang kerasulan Muhammad SAW (50-52). Azab Allah pasti datang pada waktu yang ditentukan (53-55). Kabar gembira bagi orang yang beriman (56-60). Kepercayaan orang musyrik kepada Allah (61-63). *Dalam keadaan bahaya manusia mengakui kekuasaan Allah*(64-66). Jaminan Allah terhadap keamanan Tanah Suci (67-69).
Dalam Surah Ar Rum dijelaskan tentang : Kebenaran berita Al-Qur'an tentang peristiwa yang terjadi (1-7). Penentang Nabi Muhammad SAW akan hancur seperti kaum yang menentang rasul-rasul dahulu (8-10). Nasib orang yang beriman dan orang kafir pada hari qiyamat (11-16). Perintah bertasbih kepada Allah setiap waktu (17-19). Tanda-tanda kebesaran Allah (20-22). *Keesaan Allah diperoleh dari tamsil manusia*.(28-29). Manusia menurut fitrahnya beragama tauhid (30-32). *Dua perilaku yang bisa membawa kepada kesyirikan*(33-37). Penggunaan rezeki (38-40). Kerusakan akibat perbuatan manusia (41-45). Angin sebagai tanda kekuasaan Allah (46-50). Keingkaran sebagian manusia terhadap kemahakuasaan Allah (51-53). *Perjalanan hidup manusia* (54-57). Semua ayat diingkari orang kafir (58-60).
Dalam Surah Luqman dijelaskan tentang : Al Qur'an petunjuk dan Rahmat bagi manusia (1-5). Sifat orang kafir dan orang mukmin (6-9). Tanda kekuasaan Ilahi (10-11). Nasihat Luqman kepada anaknya (12-19). Nikmat Allah dan sikap orang kafir terhadap Nya (20-21). *Akibat keimanan dan akibat kekafiran*(22-24). Pengakuan orang kafir terhadap kekuasaan Allah (25-28). Sikap manusia terhadap bukti-bukti kekuasaan Allah (29-32). *Hal-hal yang ghaib hanya diketahui oleh Allah*. (33-34).
Dalam Surah As Sajdah dijelaskan tentang : Al Qur'an bukanlah ciptaan Muhammad (1-3). *Masa penciptaan alam semesta dan kejadian manusia*(4-9).
Keadaan orang kafir pada hari kiyamat (10-14). Keadaan orang yang beriman (15-17). Akibat iman dan akibat kafir (18-22). Perintah Allah agar menerima Al Qur'an dengan yakin (23-27). Hari kemenangan kaum muslimin (28-30).
Dalam Surah Al Ahzab dijelaskan tentang : Takwa dan tawakal kepada Allah (1-3). *Hukum dzihar dan mengangkat anak* (4-5). Kedudukan nabi dan istrinya serta waris _dzawil Arham_ (6). Perjanjian Allah dengan para rasul (7-8). Bantuan Allah kepada kaum muslimin dalam perang Ahzab (9-14) . Sikap rasul terhadap penghianatan orang munafik (15-20). Penghianatan orang munafik dalam perang Ahzab (21-25). Perang dengan Bani Quraizoh (26-27). Ketentuan-ketentuan Allah terhadap istri-istri Nabi (28-30).
*والله أعلم بالصواب*
*Dalam keadaan bahaya manusia mengakui kekuasaan Allah*
فَإِذَا رَكِبُوا فِي الْفُلْكِ دَعَوُا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ فَلَمَّا نَجَّاهُمْ إِلَى الْبَرِّ إِذَا هُمْ يُشْرِكُونَ
(QS. 29 : 65)
Maka apabila mereka naik kapal, mereka berdoa kepada Allah dengan penuh rasa pengabdian (ikhlas) kepada-Nya, tetapi ketika Allah menyelamatkan mereka sampai ke darat, malah mereka (kembali) mempersekutukan (Allah).
لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ وَلِيَتَمَتَّعُوا ۖ فَسَوْفَ يَعْلَمُونَ
(QS. 29 : 66)
biarlah mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan silakan mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Maka kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).
*Keesaan Allah diperoleh dari tamsil manusia*
ضَرَبَ لَكُمْ مَثَلًا مِنْ أَنْفُسِكُمْ ۖ هَلْ لَكُمْ مِنْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ مِنْ شُرَكَاءَ فِي مَا رَزَقْنَاكُمْ فَأَنْتُمْ فِيهِ سَوَاءٌ تَخَافُونَهُمْ كَخِيفَتِكُمْ أَنْفُسَكُمْ ۚ كَذَٰلِكَ نُفَصِّلُ الْآيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
(QS. 30 : 28)
Dia membuat perumpamaan bagimu dari dirimu sendiri. Apakah (kamu rela jika) ada di antara hamba sahaya yang kamu miliki, menjadi sekutu bagimu dalam (memiliki) rezeki yang telah Kami berikan kepadamu, sehingga kamu menjadi setara dengan mereka dalam hal ini, lalu kamu takut kepada mereka sebagaimana kamu takut kepada sesamamu. Demikianlah Kami jelaskan ayat-ayat itu bagi kaum yang mengerti.
*Dua perilaku yang bisa membawa kepada kesyirikan*
وَإِذَا مَسَّ النَّاسَ ضُرٌّ دَعَوْا رَبَّهُمْ مُنِيبِينَ إِلَيْهِ ثُمَّ إِذَا أَذَاقَهُمْ مِنْهُ رَحْمَةً إِذَا فَرِيقٌ مِنْهُمْ بِرَبِّهِمْ يُشْرِكُونَ
(QS. 30 : 33)
Dan apabila manusia ditimpa oleh suatu bahaya, mereka menyeru Tuhannya dengan kembali (bertobat) kepada-Nya, kemudian apabila Dia memberikan sedikit rahmat-Nya kepada mereka, tiba-tiba sebagian mereka mempersekutukan Allah.
لِيَكْفُرُوا بِمَا آتَيْنَاهُمْ ۚ فَتَمَتَّعُوا فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ
(QS. 30 : 34)
Biarkan mereka mengingkari rahmat yang telah Kami berikan. Dan bersenang-senanglah kamu, maka kelak kamu akan mengetahui (akibat perbuatanmu).
أَمْ أَنْزَلْنَا عَلَيْهِمْ سُلْطَانًا فَهُوَ يَتَكَلَّمُ بِمَا كَانُوا بِهِ يُشْرِكُونَ
(QS. 30 : 35)
Atau pernahkah Kami menurunkan kepada mereka keterangan, yang menjelaskan (membenarkan) apa yang (selalu) mereka persekutukan dengan Tuhan?
وَإِذَا أَذَقْنَا النَّاسَ رَحْمَةً فَرِحُوا بِهَا ۖ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ بِمَا قَدَّمَتْ أَيْدِيهِمْ إِذَا هُمْ يَقْنَطُونَ
(QS. 30 : 36)
Dan apabila Kami berikan sesuatu rahmat kepada manusia, niscaya mereka gembira dengan (rahmat) itu. Tetapi apabila mereka ditimpa sesuatu musibah (bahaya) karena kesalahan mereka sendiri, seketika itu mereka berputus asa.
*Akibat keimanan dan akibat kekafiran*
وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَىٰ ۗ وَإِلَى اللَّهِ عَاقِبَةُ الْأُمُورِ
(QS. 31 : 22)
Dan barangsiapa berserah diri kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya dia telah berpegang kepada buhul (tali) yang kokoh. Hanya kepada Allah kesudahan segala urusan.
وَمَنْ كَفَرَ فَلَا يَحْزُنْكَ كُفْرُهُ ۚ إِلَيْنَا مَرْجِعُهُمْ فَنُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوا ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ
(QS. 31 : 23)
Dan barangsiapa kafir maka kekafirannya itu janganlah menyedihkanmu (Muhammad). Hanya kepada Kami tempat kembali mereka, lalu Kami beritakan kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala isi hati.
*Masa penciptaan alam semesta dan kejadian manusia*
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَىٰ عَلَى الْعَرْشِ ۖ مَا لَكُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا شَفِيعٍ ۚ أَفَلَا تَتَذَكَّرُونَ
(QS. 32 : 4)
Allah yang menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arsy. Bagimu tidak ada seorang pun penolong maupun pemberi syafaat selain Dia. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?
يُدَبِّرُ الْأَمْرَ مِنَ السَّمَاءِ إِلَى الْأَرْضِ ثُمَّ يَعْرُجُ إِلَيْهِ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ أَلْفَ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ
(QS. 32 : 5)
Dia mengatur segala urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu.
الَّذِي أَحْسَنَ كُلَّ شَيْءٍ خَلَقَهُ ۖ وَبَدَأَ خَلْقَ الْإِنْسَانِ مِنْ طِينٍ
(QS. 32 : 7)
Yang memperindah segala sesuatu yang Dia ciptakan dan yang memulai penciptaan manusia dari tanah,
ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِنْ سُلَالَةٍ مِنْ مَاءٍ مَهِينٍ
(QS. 32 : 8)
kemudian Dia menjadikan keturunannya dari sari pati air yang hina (air mani).
ثُمَّ سَوَّاهُ وَنَفَخَ فِيهِ مِنْ رُوحِهِ ۖ وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ وَالْأَفْئِدَةَ ۚ قَلِيلًا مَا تَشْكُرُونَ
(QS. 32 : 9)
Kemudian Dia menyempurnakannya dan meniupkan roh (ciptaan)-Nya ke dalam (tubuh)nya dan Dia menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati bagimu, (tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur.
*Hukum dzihar dan mengangkat anak*
مَا جَعَلَ اللَّهُ لِرَجُلٍ مِنْ قَلْبَيْنِ فِي جَوْفِهِ ۚ وَمَا جَعَلَ أَزْوَاجَكُمُ اللَّائِي تُظَاهِرُونَ مِنْهُنَّ أُمَّهَاتِكُمْ ۚ وَمَا جَعَلَ أَدْعِيَاءَكُمْ أَبْنَاءَكُمْ ۚ ذَٰلِكُمْ قَوْلُكُمْ بِأَفْوَاهِكُمْ ۖ وَاللَّهُ يَقُولُ الْحَقَّ وَهُوَ يَهْدِي السَّبِيلَ
(QS. 33 : 4)
Allah tidak menjadikan bagi seseorang dua hati dalam rongganya; dan Dia tidak menjadikan istri-istrimu yang kamu zihar itu sebagai ibumu, dan Dia tidak menjadikan anak angkatmu sebagai anak kandungmu (sendiri). Yang demikian itu hanyalah perkataan di mulutmu saja. Allah mengatakan yang sebenarnya dan Dia menunjukkan jalan (yang benar).
ادْعُوهُمْ لِآبَائِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِنْدَ اللَّهِ ۚ فَإِنْ لَمْ تَعْلَمُوا آبَاءَهُمْ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدِّينِ وَمَوَالِيكُمْ ۚ وَلَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ فِيمَا أَخْطَأْتُمْ بِهِ وَلَٰكِنْ مَا تَعَمَّدَتْ قُلُوبُكُمْ ۚ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمً
(QS. 33 : 5)
Panggillah mereka (anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang adil di sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama dan maula-maulamu. Dan tidak ada dosa atasmu jika kamu khilaf tentang itu, tetapi (yang ada dosanya) apa yang disengaja oleh hatimu. Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
*صدف الله العظيم*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar